Banyak orang berbicara tentang " Teamwork " tetapi belum tentu semuanya pernah merasakan "Teamwork "

Senin, 30 April 2012

BATU BESAR DALAM HIDUP KITA

BATU BESAR


Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada
para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan
berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan
sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember
tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga
tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya
pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua mahasiswa
serentak berkata, "Ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia
mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke
dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-ker ikil itu
turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian,
sekali lagi ia bertanya pada kelas,
"Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" Kali ini para mahasiswa
terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin tidak."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan
menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah
kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas,
"Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" "Belum!" sahut seluruh
kelas.

Sekali lagi ia berkata, "Bagus. Bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol
air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu
ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud illustrasi
ini?"

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya
adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha
sekuat  tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya."

"Oh, bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi
mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan "batu besar"
terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup anda? Anak-anak anda;
Pasangan anda; Pendidikan anda; Hal-hal yang penting dalam hidup anda;
Mengajarkan sesuatu pada orang lain; Melakukan pekerjaan yang kau cintai;
Waktu untuk diri sendiri; Kesehatan anda; Teman anda; atau semua yang
berharga.

Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau anda akan
kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam
kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang
merisaukan dan ini semestin ya tidak perlu. Karena dengan demikian anda
tidak  akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk
hal-hal  besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita
pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: "Apakah "Batu Besar" dalam
hidup saya?" Lalu kerjakan itu pertama kali."

IMPIAN = BATU BESAR DAN KITA HARUS BERSEMANGAT MENDAPATKANNYA.......

Kamis, 26 Januari 2012

Sales Force PT. Infomedia Nusantara

2 hari 1 malam yang sangat luar biasa..bersama Sales force PT. Infomedia Nusantara dalam
" Champion Mindset,& Motivation Training " 20 -21 Januari 2012

“ELANG PERKASA “        YANG  akhirnya  MATI HANYA SEBAGAI SEEKOR AYAM
Cerita tentang burung elang itu berawal dari kecerobohan seorang induk elang yang terbang meninggalkan sarangnya. Tubuhnya terbang terlalu rendah dan menepuk dahan tempat sarang itu berada. Akibatnya, satu dari dua telur itu terjatuh ke dalam kumpulan telur ayam di bawahnya tanpa cacat. Kemudian, telur-telur itu menetas dan bayi elang selanjutnya mengarungi kehidupan dalam budaya ayam.

Pada suatu hari anak ayam itu melihat Seekor elang yang dengan gagah terbang mengarungi angkasa, yang luas
“Wow luar biasa ! Siapa dia itu? katanya penuh kekaguman,
Kalau saja kita bisa terbang?..Luar biasa !, “
Dan anak2 ayam yang lain menghampiri seraya berkata:
" Kamu sedang lihat apa?
Kamu ingin terbang? “
Ah jangan mimpi! dia adalah makhluk angkasa. Sedang kita hanya makhluk bumi kita hanya ayam !!
Kamu harus ingat bahwa kamu itu ayam, bukan elang. Akhirnya kembali down mental anak elang tersebut.

Esok harinya, setiap anak elang tsb melihat elang yang terbang diatas, selalu anak ayam yang lain berkata: "Kamu itu ayam, bukan elang, sudahlah enggak usah mimpi, kamu enggak akan bisa terbang".
Perlahan tapi pasti, akhirnyasi Anak elang mulai melupakan yang sempat menimpanya. Ya, dia adalah ayam, bukan elang. Dia tak bisa terbang setinggi burung elang, tak perlu menukik tajam dari angkasa untuk menerkam mangsa. Cukup menggali tanah, menemukan binatang penggembur, mencaploknya, nyam-nyam, telan, kenyang.

Dan ia hidup dengan mengikuti cara hidup ayam sampai pada akhirnya anak elang tersebut mati. Dan ia mati sebagai ayam, bukan sebagai elang, yang padahal semestinya ia bisa terbang sesuai dengan impiannya, akan tetapi tidak ia dapatkan. Meskipun sempat melihat makhluk sejenisnya yang dapat terbang, anak elang itu tidak memiliki keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru yang sebenarnya akan mengembalikan kondratnya sebagai seekor elang. Namun, ia tidak memiliki daya coba yang tinggi serta dukungan dari lingkungan yang rendah, akhirnya anak elang itu selamanya “menjadi ayam”.
Dan kemudian mati sebagai seekor ayam……

Kisah anak elang tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa untuk mencapai sebuah kesuksesan, langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah mengenali diri sendiri dan potensi diri. Setelah itu, kita perlu mengembangkan sayap selebar-lebarnya ke muka dunia dengan cara mencari ilmu.

Bagaimana dengan Anda..